April 21, 2013

"Cinta" -- Part-1

Akhirnya..sampai pada part pertama, tapi menjadi bagian terakhir yang saya tulis untuk bagian 'cinta'. Yang pertama itu yang paling, paling, dan paling.. pun dengan cinta saya yang PERTAMA ini. Whom? Ya, Alloh swt. Alloh lah yang paling mesti didahulukan dari semua part-part cinta yang sudah saya sampaikan sebelum-sebelumnya. Semua cinta berlabuh di part ini.

Salafush-shalih Imam Al Ghazali, beliau pernah mengisahkan tentang seorang pemuda yang sedang menyiram tanaman, lalu berpapasan dengan Nabi Isa a.s. Ada yang sudah tahu? Baik, kita lanjut..

Pemuda tersebut bertanya: "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberiku seberat dzarrah cintaku kepada-Nya". Nabi Isa menjawab: "kamu tidak akan terdaya untuk seberat dzarrah itu". Lalu pemuda itu berkata : "Wahai Nabi Isa as, kalau aku tidak terdaya untuk satu dzarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat dzarrah." Oleh karena keinginan pemuda itu mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang kembali ke tempat pemuda tsb, tetapi beliau tidak bertemu dengan pemuda itu. Maka beliau pun bertanya kepada orang lalu-lalang di daerah sekitar, dan seseorang berkata kepada Nabi Isa a.s bahwa pemuda tsb telah gila dan kini berada di atas gunung. Setelah Nabi Isa a.s mendengar penjelasan tersebut beliau langsung berdoa kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu." Tak lama setelah itu, beliau melihat pemuda itu berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s menghampiri pemuda itu lalu mengucapkan salam, tetapi pemuda itu tak bergeming, lalu Nabi Isa a.s berkata "Aku ini Isa a.s" kemudaian Allah SWT menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat dzarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak akan mengetahuinya."

Begitulah, sekiranya gambaran orang yang benar-benar sangat teramat cinta. Hingga tertipulah, bagi orang yang mengakui tiga perkara tapi tidak mengakui tiga hal lain:

1. Orang yang mengakui manisnya berdzikir kepada Allah, tetapi dia tetap mencintai dunia.
2. Orang yang mengakui cinta ikhlas dalam beramal, tetapi sangat ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengakui diri cinta kepada Alloh SWT, tetapi tidak berani merendahkan diri di hadapan-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, "akan datang suatu masa dimana ia mencintai lima perkara tetapi lupa kepada yang lima:
1. Mereka cinta kepada dunia, tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda, tetapi mereka  lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk, tetapi mereka lupa kepada al-khaliq
4. Mereka cinta kepada dosa, tetapi lupa untuk bertaubat
5. Mereka cinta kepada kepada gedung-gedung mewah, tetapi mereka lupa kepada kubur.

Nah, itulah sobat... mengapa cinta kepada Alloh SWT penting menjadi yang utama.. agar kita tak lupa pada yang lima perkara lainnya. Whatever who you are and your perceived as. Apparently, we has been created by Alloh SWT. How come do you ignore it?


Fully love.... Alloh SWT...
Forgive me and all my brothers and sisters in all over the world. 
teaches me the easy way to understand your ayah either kauniyah or kauliyah.

Dalam kerendahan diri sujud.

Jakarta, love always my green room :)

April 08, 2013

#NtMS: 2

Di jalan cinta para pejuang, terjebak pada kepuasan hingga tak ada gairah untuk meloncat lebih tinggi adalah perangkap gawat. Maka bersyukur bukanlah berpuas. Syukur adalah mendayagunakan segenap nikmat yang telah Allah karuniakan untuk menggapai yang lebih tinggi. Yang berharta, janganlah puas dengan shadaqahnya. Yang berilmu janganlah berpuas dengan amal dan da'wahnya. Yang bernafas, janganlah puas sekedar berbaring dan duduk. Tapi bangkitlah. Berlarilah.

- Salim A. Fillah -

#NtMS: 1

saat aku lelah menulis dan membaca
di atas buku-buku ku letakkan kepala
dan saat pipiku menyentuh sampulnya
hatiku tersengat
kwajibanku masih berjebah,
bagaimana mungkin aku bisa beristirahat?
-Imam An-Nawawi-

April 07, 2013

Alive :)

Saya sudah kerap bertemu dengan beragam orang. Saya yang notabene sang musafir dari kampung, kali pertama dateng ke wilayah jabodetabek itu 'sesuatu' banget. Ah iyaa, saya mulai meraba-raba sama semua kondisi. Berbeda? Ya, tentu. Disini, orang lebih beragam, datang dengan berbagai latar belakang hidup. Itulah kesimpulan yang saya dapat sampai saat ini. Soal kata, laku, tentu beda. Tapi itulah Alloh, indahnya mempersaudarakan kita.

Saya saat ini melihat banyak kenyataan, entahlah. Perjalanan menghirup nafas hingga di usia dua puluh tiga tahun ini bukanlah perkara biasa (bagi saya). Setiap harinya saya menemukan berbagai kenyataan bahwa, apa yang Anda lihat, dengar belum tentu apa yang Anda harap. Then, seperti ada yang membisik 'inilah sekarang, kamu lagi hidup di dunia!' . Akan banyak hal kamu bertemu dengan yang kamu suka ataupun yang tidak kamu suka.

Saya masih perlu belajar, ya perlu. Karena begitulah Kekasih Alloh mengajarkan kita untuk jadi pembelajar. Inilah proses pendewasaan. Tentu, I learn, be tough dear!! :')

April 06, 2013

"Cinta" -- Part-2

"Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai, Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergianmu. Seolah kemarin engkau ada di sisi, dan esok tiada lagi"

----Tasaro GK, dalam buku "Muhammad, para pengeja hujan".----

Ya, beliau... beliau lah cinta. Cinta saya yang ke-DUA. Teladan kami, nabiyullah Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Oya, sobat..apabila nama beliau disebut hendaklah melanjutkannya dengan shalawat. Tanya kenapa? Karena demikian aturan dalam Al Quran surat 33 : 56. 

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” 

Jangan-jangan hinggap tanya, mengapa kok para malaikat sampai memberi shalawat, bahkan Alloh. Begitu banyak dosakah beliau? Tentu TIDAK. Bukan ini esensinya ya. Alloh bershalawat kepada beliau dalam rangka mengucurkan rahmat baginya. Sedangkan shalawat para malaikat bagi mereka adalah permohonan kucuran rahmat Alloh bagi beliau. Lalu kita? Ya, sebagai manusia yang tak sempat sekalipun bertemu dengan beliau itulah ungkapan terindah untuk berharap mampu bertemu dengan beliau kelak. Sebagai perwujudan rasa cinta dan syukur kita.   

Beliaulah cinta, yang mesti tertanam tindak tanduk nya dalam laku-ku, pun laku-mu. Satu kata yang begitu menancap setiap ingat beliau yaitu rindu. Saya rindu masa-masa beliau berjihad, cara beliau, kearifan, ketenangan, ketegasan, kelembutan.. saya rindu itu.. shallallaahu 'alaa Muhammad :')

dengan penuh kerinduan,
Jakarta, (still again) in my green room :)