March 01, 2013

The great day



Bingung harus diawali dari mana celotehan saya ini, namun kita sepakat bahwa "bismillahirrahmaanirrahiim" adalah bagian penting mengawali suatu kegiatan. Hanya dengan harap, hadir keberkahan dalam aktivitas ini dan tetap ada dalam ridho-Nya. Aamiin

Izinkan saya mengupas sedikit terlebih dahulu saat moment wisuda ini terjadi tepatnya di gedung Graha Widya Wisuda IPB hari Rabu, 27 Februari 2013, yang menjadi saksi rasa haru biru itu.

Dulu, saya hanya berfikir wisuda hanya ceremonial saja. Tak penting, malah ribet! Kini, saya mulai faham. Saya rasakan 'ruh' itu hadir saat moment ini, walau jasad kadang dihinggapi kantuk. Namun, fikiran melesat jauh ke depan dengan penuh harap pada-Nya. Moment ini bukan ajang berbangga diri, siapalah diri kita ini dihadapan-Nya, ini adalah moment mengembalikan semangat ruh pertanian dalam arti luas. Nasihat demi nasihat membisik dalam hati dalam setiap moment wisuda ini. Sedih rasanya, apalagi saat sambutan rektor dan perwakilan alumni, setiap kata adalah ingatan halus yang menampar saya membangunkan semangat juang itu yang mungkin sempat tertidur. Sungguh, diri ini merasa kecil dan sangat tak berarti apa-apa. Begitu besar ni'mat dan kucuran karunia-Nya.  Hingga tanpa diduga, mengalir perlahan rasa haru itu. Doa dengan segenap harap! Yap, saat itulah moment wisuda yang paling berkesan bagi saya. 


Ceremonial pun usai, kami pun keluar dari ruangan, berdesakan memang, tak nyaman rasanya. Tapi rasa syukur jauh melebihi rasa kegerahan di siang itu. Sambutan meriah dari sana sini membuat saya merasa semakin kecil. Betapa Maha Besar Allah yang membuat rasa bahagia ini mengalir begitu lembut. Sapaan hangat, ucapan selamat dengan wajah penuh ketulusan, hadiah terbaik dengan aliran doa, saya rasakan kehangatan dekapan ukhuwah. 


Hadiah ini dan bentuk doa-doa lainnya yang menjadikan saya semakin malu, semakin merasa kecil, semakin berharap pada Allah, mampukan saya memberikan yang terbaik bagimu dan semoga Allah membalas dengan yang lebih baik dari ini :'). Sungguh, persembahan terbaik ini bukanlah tanpa rencana. Betapa indah alunan ukhuwah itu mengalir. Semakin bersyukur saya mengenal kalian.
Perjalanan ukhuwah mengajarkan saya untuk memiliki kesabaran, pengorbanan serta kesetiaan. Perjalanan ukhuwah memberikan saya banyak pengalaman berharga dan hal luar biasa yang terjadi. Iman dan Khusnudzon menjadi landasan dalam persaudaraan ini…
Saya telah merasakan perkenalan yang begitu akrab, bahkan kesepakatan dalam hati. Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra dengan iman yang menyala, mereka telah mufakat meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat.
Mohon maaf atas segala kesalahan baik perbuatan, perkataan, bahkan terlebih prasangkaku padamu…Tetaplah menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati, dan menjadi cahaya bagi orang-orang di sekitar. Jazakumullah khoiran katsir... 
Karena akan selalu ada orang-orang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga akan membawa sepotong hatimu  -Tere Liye-
Sesungguhnya Engkau tahu, Bahwa hati ini telah berpadu, Berhimpun dalam naungan cintaMu, Bertemu dalam ketaatan, Bersatu dalam perjuangan, Menegakkan syariat dalam kehidupan. Maka, Kuatkanlah ikatannya, Kekalkanlah cintanya, Tunjukilah jalan-jalannya, Terangilah dengan cahayamu, yang tiada pernah padam, Ya Rabbi bimbinglah kami.

2 comments:

  1. barakallah mba silvi.. semoga menjdi lulusan IPB yg membawa berkah bagi diri sndiri dan org lain.. afwan jiddan tak dpt turut merasakan haru biru wisuda kemarin krn agnda akademik saat itu padat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini Wulan ya? Tidak apa. Aamiin, jazakillah khoir shalihah :) semoga berkah juga perjalanan kuliah nya, all the best! ^^

      Delete